Pada zaman sekarang manusia tidak dapat lepas dari yang
namanya plastic. Plastik selalu digunakan dalam berbagai keperluan sehari-hari.
Misalnya untuk tempat minuman, membungkus makanan, tampat belanjaan dan masih
banyak lagi. Plastic dipakai karena ringan, tidak mudah pecah, harganya murah,
dan mendapatkannya pun sangat mudah. Tetapi banyak dari masyarakat tidak
menyadari bahaya yang akan ditimbulkan akibat penggunaan plastik terhadap
kesehatan mereka sendiridan terhadap lingkungan sekitar. Dalam plastiki
terdapat zat-zat adiktif antara lain Bisphenol A(BPA). Bila BPA tersebut masuk
ke dalam tubuh manusia akan berisiko bagi manusia tersebut. Resiko tersebut
yaitu akan meyebabkan prakanker pada payudara dan juga menggagu pertumbuhan
manusia.
Selain berdampak pada manusianya sendiri bahaya dari pemakaian kemasan plastik jumlahnya yang sangat besar, berdampak juga pada lingkungan dikarenakan banyak plastik yang direkomendasikan hanya untuk sekali pakai saja. Ini menimbulkan dampak negative bagi lingkungan terutama pada tanah, karena tanah sulit untuk menguraikan sampah plastik tersebut.
Selain berdampak pada manusianya sendiri bahaya dari pemakaian kemasan plastik jumlahnya yang sangat besar, berdampak juga pada lingkungan dikarenakan banyak plastik yang direkomendasikan hanya untuk sekali pakai saja. Ini menimbulkan dampak negative bagi lingkungan terutama pada tanah, karena tanah sulit untuk menguraikan sampah plastik tersebut.
• Bahaya sampah plastik bagi kesehatan
Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di
hampir setiap barang. Mulai dari botol minum, TV, kulkas, pipa pralon, plastik
laminating, gigi palsu, compact disk (CD), kutex (pembersih kuku), mobil,
mesin, alat-alat militer hingga pestisida. Oleh karena itu kita bisa hampir
dipastikan pernah menggunakan dan memiliki barang-barang yang mengandung
Bisphenol-A. Salah satu barang yang memakai plastik dan mengandung Bisphenol A
adalah industri makanan dan minuman sebagai tempat penyimpan makanan, plastik
penutup makanan, botol air mineral, dan botol bayi walaupun sekarang sudah ada
botol bayi dan penyimpan makanan yang tidak mengandung Bisphenol A sehingga
aman untuk dipakai makan. Satu tes membuktikan 95% orang pernah memakai barang
mengandung Bisphenol-A.Plastikdipakai karena ringan, tidak mudah pecah, dan
murah. Akan tetapi plastik juga beresiko terhadap lingkungan dan kesehatan
keluarga kita. Oleh karena itu kita harus mengerti plastik-plastik yang aman
untuk kita pakai.
• Bahaya sampah plastik bagi lingkungan
Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup
yang sampai saat ini masih tetap menjadi "PR" besar bagi bangsa
Indonesia adalah faktor pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik telah
menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola.Diperlukan waktu puluhan
bahkan ratusan tahun untuk membuat sampah bekas kantong plastik itu benar-benar
terurai. Namun yang menjadi persoalan adalah dampak negatif sampah plastik
ternyata sebesar fungsinya juga. Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat
terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Ini
adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai, partikel-partikel plastik
akan mencemari tanah dan air tanah. Jika dibakar, sampah plastik akan
menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses
pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin.
Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia Dampaknya antara lain memicu
penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu
depresi.Kantong plastik juga penyebab banjir, karena menyumbat saluran-saluran
air, tanggul. Sehingga mengakibatkan banjir bahkan yang terparah merusak turbin
waduk.
• Bahaya kantong plastik berwarna
Kantong plastik kresek berwarna terutama yang hitam
kebanyakan merupakan produk daur ulang. Karena itu konsumen diharapkan
berhati-hati dan tidak digunakan kantung plastik untuk mewadahi makanan.
Dalam proses daur ulang tersebut juga ditambahkan berbagai bahan kimia yang menambah dampak bahaya bagi kesehatan. Disarankan agar masyarakat tidak menggunakan kantung plastik kresek warna hitam atau daur ulang untuk mewadahi langsung makanan siap santap.
Menurut JECFA-FAO/WHO monomer stiren tidak mengakibatkan gangguan kesehatan jika residunya tidak melebihi 5.000 bagian per juta.
Meski demikian, masyarakat dihimbau agar tidak menggunakan kemasan styrofoam dalam microwave, tidak menggunakan kemasan styrofoam yang rusak atau berubah bentuk untuk mewadahi makanan berminyak/berlemak apalagi dalam keadaan panas.Sementara itu, hasil pengawasan BPOM terhadap kemasan makanan yang terbuat dari plastik polivinil klorida (PVC) menunjukkan bahwa monomer vinil klorida (VCM) yang tidak ikut bereaksi dapat terlepas ke dalam makanan terutama yang berminyak/berlemak atau mengandung alkohol terlebih dalam keadaan panas.Dalam pembuatan PVC ditambahkan penstabil seperti senyawa timbal (Pb), kadmium (Cd), timah putih (Sn) atau lainnya, untuk mencegah kerusakan PVC. Kadang-kadang agar lentur atau fleksibel ditambahkan senyawa ester flalat, ester adipat. Residu VCM terbukti mengakibatkan kanker hati, senyawa Pb merupakan racun bagi ginjal dan saraf, senyawa Cd merupakan racun bagi ginjal dan dapat mengakibatkan kaker paru-paru.
Dalam proses daur ulang tersebut juga ditambahkan berbagai bahan kimia yang menambah dampak bahaya bagi kesehatan. Disarankan agar masyarakat tidak menggunakan kantung plastik kresek warna hitam atau daur ulang untuk mewadahi langsung makanan siap santap.
Menurut JECFA-FAO/WHO monomer stiren tidak mengakibatkan gangguan kesehatan jika residunya tidak melebihi 5.000 bagian per juta.
Meski demikian, masyarakat dihimbau agar tidak menggunakan kemasan styrofoam dalam microwave, tidak menggunakan kemasan styrofoam yang rusak atau berubah bentuk untuk mewadahi makanan berminyak/berlemak apalagi dalam keadaan panas.Sementara itu, hasil pengawasan BPOM terhadap kemasan makanan yang terbuat dari plastik polivinil klorida (PVC) menunjukkan bahwa monomer vinil klorida (VCM) yang tidak ikut bereaksi dapat terlepas ke dalam makanan terutama yang berminyak/berlemak atau mengandung alkohol terlebih dalam keadaan panas.Dalam pembuatan PVC ditambahkan penstabil seperti senyawa timbal (Pb), kadmium (Cd), timah putih (Sn) atau lainnya, untuk mencegah kerusakan PVC. Kadang-kadang agar lentur atau fleksibel ditambahkan senyawa ester flalat, ester adipat. Residu VCM terbukti mengakibatkan kanker hati, senyawa Pb merupakan racun bagi ginjal dan saraf, senyawa Cd merupakan racun bagi ginjal dan dapat mengakibatkan kaker paru-paru.
• Upaya Penanggulangan Llimbah Plastik
1. Daur Ulang
Penanganan limbah plastik yang paling ideal adalah dengan mendaur ulang. Akan tetapi, hal itu tampaknya tidak mudah dijalankan. Proses daur ulang melalui tahap-tahap pengumpulan, pemisahan (sortir), pelelehan, dan pembentukan ulang. Tahapan paling sulit adalah pengumpulan dan pemisahan. Kedua tahapan ini akan lebih mudah dilakukan jika masyarakat dengan disiplin ikut berpartisipasi, yaitu ketika membuang sampah plastik. Dewasa ini, plastik yang cukup banyak didaur ulang adalah jenis HDPE dan botol-botol plastik.
2. Incinerasi
Cara lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan membakarnya pada suhu tinggi (incinerasi). Limbah plastik mempunyai nilai kalor yang tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik. Beberapa pembangkit listrik menggunakan batu bara yang dicampur dengan beberapa persen ban bekas. Akan tetapi, pembakaran sebenarnya menimbulkan masalah baru, yaitu pencemaran udara. Pembakaran plastik seperti PVC menghasilkan gas HCl yang bersifat korosif. Pembakaran ban bekas menghasilkan asap hitam yang sangat pekat dan gas-gas yang bersifat korosif.
1. Daur Ulang
Penanganan limbah plastik yang paling ideal adalah dengan mendaur ulang. Akan tetapi, hal itu tampaknya tidak mudah dijalankan. Proses daur ulang melalui tahap-tahap pengumpulan, pemisahan (sortir), pelelehan, dan pembentukan ulang. Tahapan paling sulit adalah pengumpulan dan pemisahan. Kedua tahapan ini akan lebih mudah dilakukan jika masyarakat dengan disiplin ikut berpartisipasi, yaitu ketika membuang sampah plastik. Dewasa ini, plastik yang cukup banyak didaur ulang adalah jenis HDPE dan botol-botol plastik.
2. Incinerasi
Cara lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan membakarnya pada suhu tinggi (incinerasi). Limbah plastik mempunyai nilai kalor yang tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik. Beberapa pembangkit listrik menggunakan batu bara yang dicampur dengan beberapa persen ban bekas. Akan tetapi, pembakaran sebenarnya menimbulkan masalah baru, yaitu pencemaran udara. Pembakaran plastik seperti PVC menghasilkan gas HCl yang bersifat korosif. Pembakaran ban bekas menghasilkan asap hitam yang sangat pekat dan gas-gas yang bersifat korosif.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/sifat-polimer-kegunaan-dan-dampak-polimer-terhadap-lingkungan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah
http://nurhidayat.lecture.ub.ac.id/2010/03/penanganan-limbah/
http://onlinebuku.com/2009/01/20/pengolahan-limbah-plastik-dengan-metode-daur-ulang-recycle/
gan apa penanggulangan polimer, cuma plastik.???
BalasHapus